Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Saya tidak mau masuk ke makam Santa Cruz," Mario Viegas Carrascalao menjawab cepat dan tegas ketika diajak berziarah ke pemakaman terkenal di Kota Dili itu. Tragedi berdarah 12 November 1991 seperti tak pernah lekang dari ingatan Mario. Hari itu, ribuan orang berunjuk rasa menuntut kemerdekaan sekaligus menaburkan bunga untuk Sebastiao Gomes Rangel, yang tewas oleh milisi prointegrasi di depan Gereja Motael, 28 Oktober sebelumnya. Pekik demonstran berubah menjadi jerit menyayat hati ketika aparat keamanan menyiramkan peluru ke arah mereka.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo