JOE Louis main tinju sejak 1937 dan pensiun di tahun 1951,
dengan pengalaman pahit. Di tahun terakhirlah Joe dapat
dikalahkan K.O. oleh bintang muda Rocky Marciano. Pernah
mengalahkan 25 pertarungan, Joe pensiun dalam keadaan bangkrut.
Selama 17 tahun dalam kariernya sebagai petinju, Joe cuma
berhasil mengumpulkan kekayaan 5 juta dolar AS. Bahkan dia
berhutang pada pemerintahnya sebanyak 1 1/4 juta dolar, hutang
mana kemudian dihapuskan atas jasa-jasanya sebagai olahragawan
tinju. Umurnya kini 62 tahun. Biasanya Joe bisa ditemui di
Ceasar's Palace di Las Vegas, kalau tidak lagi main golf. Joe
cuma duduk-duduk saja di klab malam mahal tersebut, sebagai
pengunjung tetap dan juga dipajang di sana untuk memberi salam
pada pengunjung. Pengagumnya tetap memanggilnya dengan sebutan
Champ, si Jagoan. Atau Brown Bomber.
Ketika dia datang untuk melihat pertandingan Ali-Norton yang
terakhir, Joe duduk di deretan depan duduk dengan tenangnya
merokok cerutu, walaupun jelas ada tulisan dilarang merokok.
Tidak seorang pun berani melarangnya. Beberapa orang yang
mengenalnya berteriak: "Hei, Champ. Apa kabar?" Tokoh-tokoh lain
yang hadir dalam pertandingan Ali-Norton dan mendapat tempat
istimewa seperti Joe Louis adalah: Telly Savallas, Mick Jagger,
Dustin Hoffman, Joe Di Maggio, dan juga Caroline Kennedy.
"Hallo, Joe. Calonkan dirimu lagi", demikian teriak Muhammad Ali
ketika lewat di depannya. Joe diam saja, dan Ali menyambung
lagi: "Janganlah mimpi terus Joe". Ali lewat, setengah bergumam
Joe berkata: "Dia baik dan tangkas. Dia lebih atletis dari pada
saya ketika 34 tahun, karena orang kini hidup lebih baik".
Ali, dalam 16 tahun berhasil mengumpulkan 46 juta dolar AS. Tapi
sepertiga dari pendapatannya dia harus bagikan untuk kegiatan
kaum Muslim, penyokong-penyokongnya dan -- terutama -- dipotong
pajak oleh negara sekitar 70% Maka "saya hanya menertma 1,8
juta dolar bersih dari yang orang katakan 6 juta untuk
pendapatan saya melawan Norton", demikian Ali berkata, "itu
kalau saya beruntung".
Ali memang populer dan kaya (memiliki tanah peternakan, dua buah
Rolls Royce), tapi dia harus bekerja keras. Tahun kemarin, dia
harus bertarung sebanyak empat kali (melawan Chuck We ner, Ron
Lyle, Joe Bugner dan Joe Frazier). Kalau dia berhenti nanti,
mungkin Ali akan mempunyai kesulitan sama seperti Joe Louis:
bangkrut. Sebab sekarang saja dia harus membanting tulang
membiayai lima orang anak, dua isteri, belum lagi kalau dia
kalah dalam perkara pengadilan (yang masih tertunda) karena
seorang wasit mengajukan perkara bahwa Ali telah menghinanya.
Kabarnya si jago gulat dari Jepang Antonio Inoki juga akan
memperkarakan Ali ke pengadilan karena karier Inoki merasa
dirusak oleh Ali dengan memaksanya main tempo hari. Jadi uang
kontan, tidak ada pada Ali. Dan ini hanya bisa diatasi, kalau
dia tidak pensiun dulu.
Berkali-kali memang Ali menyatakan bahwa dia akan berhenti
bertinju. "Saya akan mencurahkan tenaga dan pikiran saya pada
soal agama. Sepuluh juta dollar tidak berarti dengan missi
saya sekarang ini", demikian Ali menegaskan. Tapi Ali belum
mengajukan pengunduran resmi pada Perkumpulan Tinju Dunia
(WBA). Bila dia bangkrut Wallace Muhammad si pemimpin Black
Mashil di AS telah berseru bahwa semua hartanya akan dia
berikan pada Ali kalau dia jatuh miskin. Asal jangan kembali ke
ring, demikian syaratnya.
Berita terakhir, Ali akan main film tentang riwayat hidupnya,
The Greatest, demikian judul film tersebut akan memuat riwayat
Ali sejak kecil. Sebagai Cassius Clay (nama Ali dahulu) akan
dimainkan oleh James Leroy Smith, bintang baru. Dua petinju lain
yang juga pernah main film ialah Archie Moore dalam The
Adelure of Huckleberry linn dan Ken Norton dalam Maningo.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini