KETIKA Ketua DPD Golkar Sulawesi Selatan, H. Alicm Bachri, berkata "Saudara-Saudara, tahun depan Arnold Baramuli akan menunaikan ibadat haji," maka pendengarnya banyak yang kaget. Waktu itu kampanye pemilu ucapan ini lebih berbau politis. Rabu dua pekan lalu, pengusaha beken yang menjabat Wakil Ketua Umum Kadin itu mcngucapkan dua kalimat syahadat di Masjid Nurul Amin, Ujungpandang, dituntun H. Fadeli Luran, Kctua Umum DPP Ikatan Masjid Mushallah Muttahidah. Banyak pengusaha dantokoh masyarakat Sulawesi Selatan menghadiri acara ini. Baramuli, kini 57 tahun, kemudian mengumumkan namanya: Achmad Arnold Baramuli. "Sekarang landasan hidup saya Islam. Perkembangan hidup saya Islam dan tujuan hidup saya Islam," kata Presdir Poleko Group ini. Bekas Gubernur Sulawesi Tengah dan Utara yang diangkat Bung Karno ketika berusia 29 tahun ini memang datang dari keluarga yang beragama campuran. Ayah Baramuli penganut Protestan, ibunya Islam. Saudaranya ada yang mengikuti jejak ibu atau ayahnya. Istri dan dua anak Baramuli Protestan, tiga anak yang lain Islam. Toleransi agama di keluarga itu memang tinggi. Usai pengislaman itu, Achmad Baramuli menyelenggarakan syukuran di rumahnya yang megah di tepi laut Losari, Ujungpandang. Di tempat itu pula untuk yang pertama kalinya Baramuli salat lohor. "Insya Allah, tahun depan saya naik haji. Sebab, itu kewajiban," katanya kemudian. Kali ini tak ada orang yang kaget. Mengapa tahun depan? Rupanya, ada hajat lain yang dikerjakan Baramuli tahun ini. Yakni, Sabtu pekan lalu, di rumahnya Jalan Imam Bonjol, Jakarta, ia menikahkan putri bungsunya, Aryanty, 23 tahun, yang disunting Dance Djajasasmita. Perkawinan berlangsung dalam adat Bugis dan secara Islam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini