Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Babat alas wonomarto

Dalang sukardi, membawakan lakon babat alas wonomarto dalam pagelaran wayang kulit di samarinda. dibawakan dengan gaya kocak dan lucu karena ia cukup paham masalah kehutanan. (pt)

3 April 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NAMA lakonnya: Babat Alas Wonomarto. Tentang bagaimana kelima Pandawa memulai hidupnya dengan membuka hutan di Wonomarto. Wayang kulit ini main di Samarinda tanggal 11 Maret yang lalu, bukan karena itu hari Super Semar. Tapi karena diangkatnya Kepala Dinas Kehutanan Kalimantan Timur, ir. Sudjono Suryo, di mana Dirjen Kehutanan Sudjarwo juga hadir. Karena Samarinda bukan kota yang berpenduduk Jawa terbesar, dalang Sukardi harus membawakannya dalam bahasa Indonesia. Apalagi Gubernur Kalimantan Timur Wahab Syahranie tidak paham bahasa Jawa. Sukardi tentu saja membawakan lakon ini tidak dalam bahasa Indonesia yang sempurna. Bergaya Jawa, cuma rupanya dia cukup paham dengan seluk beluk kehutanan. "Cucu-cucuku Pandawa", tok, tok, tok, "kakek merasa iba sama nasib cucu-cucuku. Oleh karena itu kakek akan memberikan areal hutan Wonomarto kepada cucu-cucuku". Sudjarwo rupanya cukup senang, karena teriaknya: "Wah, rupanya Pandawa dapat HPH!". HPH artinya hak pengusahaan hutan. "Tapi ingatlah selalu. Kalau menebang hutan jangan membabi buta. Pilihlah yang besar-besar saja dan jangan lupa mengadakan penghijauan". Ki dalang berhasil memancing tawa dari yang hadir. Lanjutnya lagi: "Cucuku Pandawa, negara yang saya berikan itu nanti pasti akan makmur. Mudah-mudahan saja harga kayu terus uaik". Ger lagi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus