SEPULUH meter menjelang garis finis, Hutomo Mandala Putra menancap gas sedan Mitsubishi warna hijau yang dikemudikannya. Berpasangan dengan Tinton Soeprapto, putra Presiden Soeharto yang biasa dipanggil Tommy ini berhasil muncul sebagai juara pertama di kelas 1.601-2.500 cc, lomba ketahanan mobil "Starko Enduro Race" di sirkuit Jaya Ancol, Ahad pekan lalu. Juara kedua dan ketiga tidak ada. Sebab, hanya ada satu peserta di kelas menengah itu. Untuk jumlah putaran, jika digabungkan dengan kelas lain, pasangan Tommy/Tinton kalah dari Beng Soeswanto/Richard Hendarmo yang memakai mohil kelas 1.401-1.600 cc. Beng/Richard bisa berputar 171 kali dalam 7 jam itu, Tommy/Tinton hanya 169. Meski begitu, Tommy tercatat sebagai penempuh putaran tercepat sirkuit Ancol yang panjangnya 4,7 km dengan waktu 2,19 menit pada putaran ke-77. Untuk apa, sih, lomba beginian? "Anak muda sekarang kan ugal-ugalan di jalan raya yang membahayakan pemakai jalan lainnya. Kita ingin mereka lebih konsentrasi di sirkuit," kata Tommy pada Liston P. Siregar dari TEMPO. Yang disayangkan Tommy, produsen mobil takut mengirimkan wakil sedannya. "Takut kalah, karena akan menghambat pemasaran mobil mereka," ujar bujangan berkumis ini. Padahal, katanya, menguji ketahanan mobil jangan di pabrik saja. "Kami inginkan agar mereka melakukan di sirkuit yang bisa dilihat masyarakat," katanya. Seperti di Eropa yang ada kewajiban bagi para produsen mengikuti lomba ketahanan mobil, yang diadakan tiga bulan sekali. Selasa malam, di restoran Pizza Hut Jalan M.T. Haryono, Jakarta, para juara menerima piala dari Menpora Akbar Tandjung.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini