FREDERICK Forsyth lahir di Ashford, Inggeris, 41 tahun lalu. Dia
benci bangku sekolah hingga ketika berusia 17 tahun dia masuk
Angkatan Udara Inggeris. Setelah itu terjun ke dunia
kewartawanan dan bekerja di kantor berita Reuters, Kemudian
pindah ke BBC. Karena berbeda faham dengan kantornya yang
terakhir tentang masalah Biafra, Forsyth kemudian berhenti.
Akhirnya pergi ke Biafra selama 2 tahun sebagai wartawan
freelance.
Kembali ke London, ditulisnya novel yang kemudian cukup laris,
bahkan difilmkan segala. The Day of the Jackal, ceritera tentang
percobaan pembunuhan Presiden de Gaulle (almarhum). Kemudian
menyusul The 0dessa File dan The Dogs of War. Dalam cerita
terakhir ini Forsyth dituduh telah membiayai percobaan kudeta di
Guini Equator, karena bukunya itu nyaris sama dengan operasi
1972-1973 negara itu. Sebuah tim penyelidik dari London Sunday
Times khusus dibentuk untuk meneliti hal ini.
Menanggapi hal ini, Forsyth cuma berkata: "Cara saya mendapat
detail terperinci dalam buku saya, ialah dengan selalu
mengadakan penelitian dan menginterviu orang yang faham akan hal
itu." Rupanya banyak negara yang gemar berkudeta meniru cara
merebut kekuasaan seperti ditulis dalam buku Forsyth. Demikian
pula ketika dia menulis tentara bayaran dalam The Dogs of War,
kecaman bagi Forsyth banyak dilontarkan. Dia dianggap terlalu
mengagung-agungkan tentara sewaan yang banyak terdapat di
Afrika.
Terakhir sekali dia menyatakan akan "pensiun" menulis. Itu
dikatakannya 5 tahun lalu. Kini, Forsyth yang mendapat
keuntungan sekitar AS$ 2 juta atas buku-bukunya itu menempati
sebuah rumah besar dengan 23 kamar. Dia menikah dengan seorang
model, cantik dan mempunyai seorang anak laki-laki. Kalau sedang
tidak menulis, Forsyth biasa menyibukkan diri di ladangnya atau
beternak biri-biri.
Ternyata sulit juga baginya untuk berhenti menulis. Buku barunya
akan terbit 1982 dengan judul The Devil's Alternative, tentang
Uni Soviet dan Amerika Serikat yang menjurus ke perang dunia
ketiga. Selama 5 bulan Forsyth mengadakan riset keliling di Uni
Soviet, Jerman Barat, Belanda, Skandinavia dan Amerika Serikat.
Dia mengharapkan "deadline" untuk ceriteranya ini akan tepat 31
Desember. Telah ada dua penerbit yang menawarkan jasanya untuk
menerbitkan buku ini. Yaitu penerbit Perancis Albin Michel telah
membeli hak terbit sejumlah AS$75 ribu dan dari Amerika Serikat,
Viking Press berani bayar AS$ 1 juta untuk buku tersebut.
Seperti dikatakannya, dia menulis hanya untuk mendapat uang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini