Novel baru titis basino

PENGARANG Titis Basina lahir di Magelang 40 tahun yang lalu. Orangnya ayu. Di tahun 1962 dia memperoleh BA pada Fakultas Sastra UI. Tahun berikutnya, Titis jadi pramugari Garuda. Sejak remaja, dia senang menulis sajak. Ketika gede, dia banyak menulis ceritera pendek di majalah Sastra yang telah almarhum, kemudian di majalah Horison. Tahun ini sebuah novelnya terbit dengan judul Pelabuban Hati Berbicara dalam suatu konperensi pers bersama Nh. Dini yang juga telah terbit novel barunya yang berjudul Sebuab Lorong di Kotaku, Titis mengatakan: "Tak ada gunanya kalau menulis tanpa missi." Titis menikah dengan seorang arsitektur dan telah berhasil dengan empat orang anak, laki-laki semua. Bagaimana dengan ceritera wanita yang menyeleweng? "Jangan dikira bahwa laki-laki saja yang bisa berbuat semaunya," ujarnya. Tambahnya lagi "Karena moral saja, wanita membatasi geraknya. Tapi dalam angan-angannya sih, bisa semaunya sendiri." H.B. Jassin yang hadir juga turut bertanya, apakah suami Titis tidak keberatan kalau Titis menulis novel kehidupan rumah tangga. Jawabnya "Lelaki itu tidak suka membaca." Tambahnya lagi "Baru kalau ada temannya yang mengejek kok isterinya membuat ceritera macam itu, barulah dia membaca." Dua buah buku lagi akan terbit tulisan Titis: Dataran Terjal dan Di Bumi Kita Bertemu, di Langit Kita Bersua. Sedangkan novel Dini yang akan terbit berjudul Padang Ilalang di Belakang Rumahku. Sebuah Lorong di Kotaku berisi biografi Nh. Dini semasa kecil.