"SEJAK Usia 8 tahun itulah, saya kenudian dibesarkan dan dididik
oleh Bapak Prawirohardjo, sampai saya menikah. Karena itu, Bapak
Prawirohardjo saya anggap orangtua saya juga", demikian kata
Presiden Suharto di tahun 1974 di depan para wartawan untuk
menjelaskan duduk perkara silsilah keluarganya. Tanggal 2 Mei
yang lalu, M. Ng.Prawirohardjo meninggal. Umurnya 86 tahun dan
sejak tahun 1946 telah menderita penyakit lumpuh sebelah. Kata
salah seorang keluarga Pak Harto: "Waktu itu almarhum sedang
sembahyang maghrib, tiba-tiba jatuh, terus sakit".
Semasa hidupnya, almarhum menjabat Mantri Pengairan di
Wuryantoro.Wonogiri,Sala.Setelah jatuh sakit," "almarhum
melakukan topo broto untuk keselamatan anak cucu", demikian
sambutan Suharto di pekuburan Kemuru dengan penuh haru. Hadir
dalam upacara sederhana tersebut keluarga almarhum. Juga para
Menteri dan Wakil Presiden Hamengkubuwono dan Gubernur Jawa
Tengah Supardjo. Isteri almarhum telah meninggal lima tahun yang
lalu,juga dikuburkan di Kemusu bersam-sama ibunda Presiden
Almarhum mempunyai 10 orang anak, "biarpun begitu toh masih mau
menampung dan membesarkan saya", kata Suharto tiga tahun yang
lalu. Suharto, karena usia, kemudian selalu dianggap sebagai
kakak tertua. Mempunyai 33 orang cucu, anak-anaknya kini sudah
jadi orang semua. Antara lain Sudwikatmono, yang kini menjabat
direktur dari berbagai perusahaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini