DUA hari sebelum terjun ke turnamen Piala Alba di Istora Senayan, Jakarta, Senin lalu, dua jago bulu tangkis Inggris, Nick Yates dan Stephen Baddeley, melakukan pertandingan pemanasan di lapangan terbuka. Lawannya, gadis cilik dari panti asuhan Muslimin, yang terletak di Jalan Kramat Raya, sekitar 10 km dari arena pertandingan sesungguhnya. Pertandingan belum selesai satu set, Yates dan Baddeley dinyatakan kalah. Soalnya, shuttle-cock yang dipukul Yates 'nyangkut di daun pohon kamboja, yang memang menyorok ke lapangan dan ia, sekalipun mencoba melompat-lompat untuk mengambilnya, tak berhasil meraih bulu angsa itu. Yates, 24, kemudian mencium gadis cilik yang menjadi lawannya itu. "Saya tak mengira permainan mereka cukup lumayan," komentar Yates, yang ditemani Baddeley, berbasa-basi. Sebagai "hadiah" kunjungan kedua pemain Inggris itu, anak-anak panti asuhan itu menerima setumpuk peralatan belajar, sebuah jam dinding, sejumlah kaus, dan beberapa kaleng permen Trebor. Adalah perusahaan permen yang berpusat di Inggris itu yang menjadi sponsor kedatangan Yates dan Baddeley ke panti tersebut. Sebelumnya, di Malaysia, mereka juga menyumbang untuk anak-anak cacat. "Kelak saya juga terjun didunia bisnis," kata Yates, yang gemar komputer.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini