RAMBUTNYA terurai ke bawah dengan potongan sederhana. Wajahnya
cuma dioles bedak tipis, alis tebal lebat asli melengkapi raut
mukanya yang manis. Kalau dia menyanyi, lagu dibawakannya dengan
gerak sederhana, tidak banyak tingkah tapi suaranya bersih.
Rafika Duri memang tidak seperti misalnya Emilia Contessa ketika
seusia Rafika dulu.
"Kakak Fika bilang, Fika kan penyanyi remaja. Jadi tonjolkanlah
keremajaan dengan kesederhanaan", ujar Rafika. "Kalau nantinya
Fika mau berdandan seperti orang dewasa, itu nggak apa-apa. Tapi
yang penting saat ini berdandanlah seperti remaja biasa".
Ditambah pula dia memang bukan gadis pesolek, dan inilah yang
banyak memukau penonton teve.
Tahun 1971 -- setelah ayahnya meninggal -- keluarga Rafika
pindah dari Bangka ke Jakarta. Di tahun itu pula Fika melatih
suaranya lewat bimbingan Joko, salah satu anggota pengarah teve
RI. "Kak Joko orangnya disiplin, tapi baik", kata Fika.
Rafika Duri pernah jadi juara kedua di Bangka untuk penyanyi pop
di tahun 1970 dan 1971. Tahun 1975 juara I Bintang Radio/Teve
Remaja wanita se-Indonesia. Karena kesibukan sekolah, Fika tidak
turut perlombaan nyanyi apapun di tahun berikutnya. Kini dia
duduk di kelas III SMA PasPal. Kesibukannya hanya sekolah dan
menyanyi. "Hanya nyanyi aja udah kelabakan", katanya, "apalagi
kalau ikut kegiatan lainnya".
Lagu topnya ada dua: Selamat Tinggal dan Tertusuk Duri. Bulan
lalu dia berduet dengan Harvey Malaiholo, penyanyi remaja yang
dua tahun lebih muda dari Fika. Harvey adalah juara I Bintang
Radio/Teve Remaja Pria, di tahun yang sama ketika Fika jadi
juara. Dikontrak oleh PT Musika, Fika sudah menghasilkan satu
album. A. Ryanto-lah yang menentukan pilihan lagu, aransemen,
dan mengurus hal-hal lainnya yang berkenaan dengan rekaman Fika.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini