Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Berpentas bersama ahmad albar

Raja rock ahmad albar, 39, dan raja dangdut rhoma irama, 38, tampil bersama menghibur ribuan penonton di stadion utama senayan. pertemuan rock dengan dangdut yang kedua sejak 1979.

4 Januari 1986 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DUA "raja" bertarung, di Stadion Utama Senayan, Jakarta, Ahad malam pekan lalu. Ratusan ribu watt listrik diperlukan untuk perang ini. Raja pertama, biang musik rock Ahmad Albar, 39, bos grup God Bless, menyewa sound system dan enam tempat penyewaan di Jakarta dengan total kekuatan 40 ribu watt. Sedangkan raja yang lain, biang musik dangdut Rhoma Irama, 38, membawa empat truk peralatan serupa yang berkekuatan 60 ribu watt, milik grup sendiri, Soneta Group . Pibu, duel dari dua suhu, yang ditunggu penggemar musik itu ternyata tak terjadi. Ahmad Albar, malam itu mengenakan celana hitam bermanik-manik, yang mengawali pertunjukan, bahkan menggandeng Rhoma, yang tampil dengan jubah putih. "Assalamualaikum," ujar Rhoma kepada sekitar 10.000 penggemar musik Ibu Kota yang tumplek ke Stadion. "Dengan ini saya beritahukan bahwa di antara rock dan dangdut tidak ada gap sama sekali. Dua-duanya aliran musik milik nasional." Setelah itu, balon warna-warni dilepaskan Fitria, putri penyanyi dangdut Elvi Sukaesih, mewakili panitia. Lalu Rhoma turun panggung, dan mempersilakan si kribo Ahmad Albar memperlihatkan kebolehan. Rupanya, malam itu malam penggemar Rhoma. Tak heran bila penonton mulai mengejek God Bless, yang masih berasik masyuk dengan lagu kesepuluh. Begitu lagu selesai, sound system dimatikannya. Di panggung lain, muncul Rhoma, yang segera disambut penonton dengan teriakan: "Oma ... Oma ...." Mereka seperti menunggu-nunggu sesuatu dari Rhoma, yang tak mendapat saluran dari God Bless, yaitu berjoget di tengah lapangan, sekalipun hujan rintik-rintik. "Yah, sebagian besar penonton memang penggemar saya. Bukan karena saya di atas Ahmad Albar," ujar Rhoma. "Saya menghormati musik dia, karena tiap aliran musik punya ciri sendiri." Ahmad Albar segera menimpalinya. "Perkembangan dangdut makin bagus di tangan Rhoma. Tapi, soal siapa yang lebih menarik, penonton yang tahu," kata Ahmad Albar. Ini adalah pertemuan rock dengan dangdut kedua, setelah pementasan bersama pada 1979. Kali ini, pertemuan mereka diatur Penyanyi Diah Iskandar, yang dikaitkan dengan acara "Apresiasi Musik Anak Muda 85", yang akan berlangsung hingga 10 Januari nanti.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus