KARTIKA Sari Soekarno memang seorang public relation yang baik. Jumat malam ini dia akan tampil di program News 23 televisi swasta terbesar di Jepang, TBS. Dalam siaran itu, Karina -- begitu panggilannya -- akan bicara tentang perkembangan dan keistimewaan film Indonesia. Juga ditayangkan gambar sewaktu Karina asyik menonton film di Festival Film Indonesia tahap kedua di Tokyo, yang diselenggarakan di Pusat Kebudayaan ASEAN, Kamis pekan lalu. "Pokoknya, saya ingin memperkenalkan wajah tanah air saya melalui film," kata Karina kepada wartawan TEMPO di Tokyo, Seiichi Okawa. Uniknya, selama dua tahun di Jepang ini, Karina boleh dibilang tak sempat nonton film Indonesia. Beruntung sekarang ini ada FFI di Tokyo. "Film Indonesia mempunyai heart, kendati tekniknya mungkin agak kurang kalau dibandingkan dengan film-film AS," begitu kesan Karina seusai menonton film Cinta Pertama dan Naga Bonar. "Semoga industri film bangkit kembali, dan Pemerintah memberikan bantuan kepada para mahasiswa film. Justru karena masyarakat Indonesia makin sophisticated, sebaiknya sensor dihapuskan agar topik filmnya jadi lebih menarik," tutur putri Bung Karno dengan Ratna Sari Dewi ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini