Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemandangan menarik terlihat ketika para personel band Simponi (Sindikat Musik Penghuni Bumi) memasuki kawasan Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta, Selasa pekan lalu. Mereka tampak tergopoh-gopoh membopong alat musik dengan kendaraan roda dua. Menarik, karena grup beraliran pop-rock ini sudah menyabet beberapa penghargaan internasional, dan karier pun mulai menanjak. Apakah tidak ada uang untuk menyewa mobil? "Kami punya uang kas tapi harus berhemat. Jadi, selagi masih bisa dengan motor, ya, pakai motor," kata Muhammad Berkah Gamulya, salah satu awak Simponi. Lagi pula, rumah anggota band yang berjauhan menyulitkan mereka jika harus menjemput satu per satu alat tersebut. Saat itu mereka datang ke Tempo untuk ikut memeriahkan peluncuran logo 45 Tahun Tempo.
Nama Simponi tengah naik daun di kalangan penggemar lagu-lagu kritik sosial. Grup beranggota enam orang ini (salah satunya Rendy Ahmad, pemeran Arai dalam Sang Pemimpi) dikenal kerap membikin lagu bertema stop kekerasan terhadap perempuan, antikorupsi, dan lingkungan hidup. Prestasi internasional pun pernah diraih, yakni menjadi juara kedua kompetisi musik antikorupsi Fair Play di Brasil (2012) dan juara pertama dalam kompetisi Internasional Sounds of Freedom, yang diprakarsai One Law for All di London (2014). Pilihan bermusik pada jalur ini memang berakibat pada keterbatasan pasar. Tetapi, "Kami merasa lebih berguna ketika melakukan itu," kata Berkah.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo