Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
ARTIS Mona Ratuliu masih mempertahankan tradisi bagi-bagi uang saat Lebaran kepada sanak saudaranya. Namun, agar lebih seru, Mona punya cara sendiri dalam tradisi berbagi angpau ketika Idul Fitri tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Belakangan, biar lebih seru dibuat format game. Tujuannya agar anak-anak dan yang dewasa juga sama-sama senang. Itu idenya datang dari suamiku,” kata perempuan bernama lengkap Margaretha Veronica Ratuliu itu ketika ditemui Tempo di Jakarta, Selasa, 11 April lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bentuk permainannya, Mona menjelaskan, uang baru pecahan kecil dan besar dijejerkan lalu diambil secara acak dengan cara menarik gelas menggunakan tisu. “Nah, siapa yang beruntung bisa dapat nominal besar,” ujar Mona, yang tahun ini memilih merayakan Lebaran di rumah saja.
Mona menambahkan, sebetulnya tujuan permainan itu bukan berburu nilai nominal uangnya. Tapi permainan itu dibuat agar semuanya ikut dalam keseruan dan merasa senang. “Game itu dibuat agar Lebaran menjadi tambah seru.”
Menurut Mona, momen berbagi angpau itu bukan sekadar memberi, tapi juga ada nilai kebersamaan dan keseruan yang hanya terjadi setahun sekali tersebut. Karena itu, tutur Mona, hingga sekarang ia masih terus melestarikan tradisi bagi-bagi uang saat Lebaran dengan tujuan mengakrabkan keluarga.
Selain berbagi angpau, setiap kali Lebaran Mona punya kebiasaan memasak aneka hidangan, termasuk menyajikan menu khas Jawa Timur—daerah asal suaminya. “Kami biasanya pasti menyediakan masakan khas Jawa Timur yang ada bumbu petisnya, selain tentu saja opor ayam dan ketupat,” ucap Mona, yang kini aktif menjadi pembicara bertema parenting.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo