Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Cekal

Butet Kertarejasa

8 Agustus 1999 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Butet Kertarejasa kesandung cekal. Monolognya, Raja Rimba Jadi Pawang, yang direkam dalam bentuk VCD, tak bisa beredar karena ditolak oleh Lembaga Sensor Film. Padahal, Butet dan produser rekamannya sudah memotong bagian-bagian yang dianggap LSF tidak sopan, seperti soal lengsernya Raja Rimba dan penggantinya, seekor macan kecil yang imut-imut. Nyatanya, akhir Juli lalu, LSF tetap menolak peredaran rekaman tersebut. Apa karena suara Butet mirip suara Habibie dan Soeharto? "Bukan begitu. Itu melanggar PP Nomor 7/1994," ujar Ketua LSF Soekarno. Dalam peraturan pemerintah itu disebutkan hal yang dilarang, antara lain yang dapat merangsang timbulnya ketegangan politik.

Pelarangan monolog yang sudah beberapa kali dipentaskan ini disesalkan oleh Butet. Ia tak akan tinggal diam. Bentuknya akan dikonsultasikannya kepada ahli hukum dulu. Cuma, ada juga berkah yang didapat oleh aktor Teater Gandrik ini. "Jadi numpang beken dan tambah top," katanya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus