Cerita sunandar

GUBERNUR Jawa Timur Sunandar Priyosudarmo berceritera tentang kisahnya ketika jadi komandan batalyon (terkenal dengan batalyon Sunandar) di tahun 1948. Dalam suatu perjalanan Kediri-Ponorogo dan bertugas menumpas peristiwa Madiun 1948, sampailah Sunandar di dekat desa Sumoroto. Penduduk di sekitar tempat itu ramai meneriakkan sebuah dokar yang dilarikan dengan kencangnya. Sunandar yang naik sebuah sedan tua menyuruh supir untuk mempercepat jalannya agar bisa menyusul dokar yang diributkan penduduk. Tentu saja dokar bisa terkejar dan ketika Sunandar turun dari mobil untuk mendekati kusir dokar, tembakan terdengar dari arah dokar. Peluru yang lewat di atas kepala Sunandar akhirnya mampir di kaca mobil. Dokar tetap juga tidak mau berhenti dan kuda dipacu untuk lari sekencang mungkin. Salah seorang anak buah Sunandar mengejar dokar tersebut dan berhasil menembak kusir dokar. "Barulah. setelah sampai di Madiun dan disaksikan orang banyak, kami tahu siapa dia," ceritera Sunandar. "Kusir dokar tersebut adalah Muso," tambahnya. Sebuah peluru FN 35 bersarang di tubuh Muso. Dan siapa yang menembak tokoh pemberontak PKI itu? "Siapa, saya lupa," ujar Sunandar.