HARIMAN Siregar, 31 tahun, punya cerita sekitar wafatnya Bung
Tomo. Ia barusan pulang haji untuk ketiga kalinya--yang pertama
1979, kedua 1980. "Karena panggilan," ujarnya sambil tertawa.
"Orang-orang selalu bilang pergi haji itu karena panggilan. Nah,
saya juga percaya itu."
Selama di sana, bekas Ketua DM-UI yang lulus sebagai dokter 1977
itu termasuk yang paling dekat dengan almarhum Bung Tomo. Bahkan
dimintai bantuan oleh tim kesehatan rombongan haji untuk ikut
mengawasi kesehatan tokoh pejuang itu.
Menurut ceritanya, Si Bung itu begitu sampai di Jeddah, 30
September, sudah sakit. Malah esoknya tak sadarkan diri,
sehingga hari berikutnya--sampai 6 Oktober --harus dirawat di
rumah sakit. Namun 7 Oktober Bung Tomo tetap pergi wuquf ke
Arafah.
Dan di sana, seusai sembahyang lohor, Hariman buru-buru pergi ke
tenda Bung Tomo. Tapi "begitu sampai di sana saya lihat Bung
Tomo sudah terbaring." Hanya masih sempat minta kepada Hariman
agar dipanggilkan istrinya-- yang ketika itu sedang berkumpul di
tempat syekhnya -- serta minta dibantu bersembahyang. Juga
memesan telur dan es. Hariman memenuhi semua--termasuk yang
terakhir. "Saya belikan es satu balok," katanya. Itu memang
dibutuhkan untuk pertolongan darurat.
Bung Tomo meninggal di hadapan dokter dan bekas tokoh "Peristiwa
lima belas Januari" ini--sementara orang panitia haji waktu itu
belum bisa menjumpai istri almarhum. "Saya memang orang pertama
yang mengetahui wafatnya," kata Hariman. Ia juga ikut mengusung
jenazah ke pekuburan.
Bung Tomo dimakamkan di sebuah kubur berukuran 2 x 10 meter
lebih--tanpa papan nama. Sehingga, kata Hariman, cukup sulit
untuk mencarinya kembali kalau memang hendak dibawa ke mari.
Sementara itu Bambang Sulistomo, putra Bung Tomo yang pergi ke
sana, tak bertemu dengan Hariman lebih dulu.
Sedang Hariman sendiri begitu sampai di sini langsung sibuk
dengan pekerjaannya di Puskesmas. Kecuali itu bersama
kawan-kawan "seperjuangan"-nya, antara lain Gurmilang, Salim
Hutajulu dan Bram Zakir, tiap Sabtu sore berlatih main bola di
Kuningan. Persisnya sejak 1978 Y dalam kesebelasan yang diberi
nama Betah. Itu singkatan dari: bekas tahanan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini