GADIS berkulit kuning, berdarah Sunda campur (ibu) Belanda,
bernama Karlina Supeni. Ialah sarjana wanita kita yang pertama
untuk Ilmu Astronomi. Barusan lulus, dengan pujian, dari
Departemen Astronomi ITB. Si euis Bandung berusia 23 tahun itu
memilih judul Runtuh Gravitasi, Singularitas dan Problema Lubang
Hitam bagi skripsi yang dipertahankannya 15 Oktober.
"Sejak di SD saya memang mengagumi benda-benda langit," ujar
anak ke-10 dari 14 bersaudara itu. "Keinginan memperoleh jawaban
atas penglihatan itulah yang mendorong saya mempelajari
astronomi." Dan bidang itu, katanya lagi, tidaklah "kering".
Asal mau bekerja keras, "kita bisa menambah uang saku."
Lina sendiri mengaku sejak di kelas III SMA sudah bisa
berdikari. Yakni dengan memberikan les Ilmu Pasti Kimia dan
Fisika kepada para siswa SLP-SLA di Bandung. Apalagi ketika ia
memperoleh beasiswa dari Astra -- sejak mahasiwi tingkat 11
sampai lulus kemarin. Kini ia mengajar Pengantar Ilmu Kosmologi
di kampusnya dan tengah menunggu pengangkatan sebagai pegawai
negeri.
Putri bekas pengusaha dan pernah dosen honorer Filsafat Islam di
IKIP dan IAIN Bandung itu menyukai Debussy, Mozart dan Bethoven.
Juga novelis Hemingway dan ilmuwan wanita ahli fisika inti
Madame Curie. Minyak wanginya Prancis punya. Dan "saya menyukai
warna biru, lambang keteduhan. Sebab, saya tak menyukai
kekerasan. " Dan si manis itu, he, akan menikah Januari tahun
depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini