Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Air mata Dewi Lestari, 32 tahun, tak bisa dibendung. Tiba-tiba saja ia menitikkan air mata setelah membacakan puisi yang mengiringi lagu Firasat dalam konser Keajaiban Cinta di Balai Sarbini, dua pekan lalu. ”Kok, nangis ya,” katanya spontan. Padahal, baik ketika menciptakan puisi itu maupun sewaktu latihan dan gladiresik, Dee—sapaan akrabnya—tidak menangis.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo