Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Dian Sastro<br /><font face=verdana size=2 color=brown><B>Anti-Sensor</B></font>

28 Januari 2008 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Di sela kesibukan sebagai asisten dosen di Universitas Indonesia, Dian Sastro, 25 tahun, Kamis pekan lalu muncul di Mahkamah Konstitusi. Ada apa? Ini bukan syuting. Dian hadir sebagai saksi dari pihak pemohon dalam persidangan untuk menguji Undang-Undang Film No. 8/1992 tentang lembaga sensor, yang sedang ramai diperbincangkan.

Sejumlah pihak menuduh bahwa pemohon, antara lain sutradara Riri Riza dan produser Nia Dinata, menginginkan kebebasan berekspresi tanpa batas. Termasuk tanpa ada lembaga yang menangani sensor film. Namun Dian membantah keras tudingan itu.

”Ini harus diluruskan. Bukan tanpa sensor sama sekali, melainkan harus ada sebuah lembaga klasifikasi film yang independen,” katanya. Lembaga sensor yang ada sekarang, menurut Dian, tidak efektif. ”Ada film dewasa yang diputar di bioskop, tapi anak-anak ikut menonton,” ia memberikan contoh.

Sayang, lantaran hari sudah terlalu sore, Dian batal bersaksi di persidangan. ”Padahal aku sudah siap memberikan keterangan. Semua bahan sudah kupersiapkan,” ujarnya sedikit cemberut. Kendati begitu, ia berjanji akan datang lain hari. ”Soalnya sidang ini penting sekali.”

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus