DIAM diam ada warga baru di rumah keluarga Harun Al Rasyid. Seorang bayi mungil bernama Aisya Cinintya Lestari. Aisya adalah singkatan dari Astari dan Harun Al Rasyid. Sedangkan Cinintya diambil dari bahasa Sanskerta yang artinya cinta. Jadi, nama bayi itu berarti lambang cinta yang lestari dari ayah dan ibunya. "Ia lahir Januari lalu. Saya kan menghilang dua bulan terakhir ini," kata Astari. Kehadiran Aisya ini mengklopkan anak Astari: dua perempuan dua laki-laki. Hanya saja, jarak anak ketiga dan keempat cukup jauh, yaitu 12 tahun. "Kami tak menyangka, sudah lama nggak ada, kok, tahu-tahu muncul lagi," katanya. Proses kelahirannya lancar-lancar saja. Namun, baru sebulan lahir, Aisya sudah ditinggalkan ibunya ke Swiss. "Saya harus mengikuti suami," kata Astari. Setelah itu, ia pergi ke Amerika menengok anaknya yang sekolah di sana. Aisya kecil ditunggui saudaranya. "Ia dikasih susu botol, kebetulan air susu saya tak keluar," cerita Astari, pelukis yang anggota Dewan Kesenian Jakarta. Sepulang dari Amerika, Astari pun agaknya tak berlama-lama dengan Aisyanya. Ia sibuk menyiapkan pameran lukisan di Singapura. Pameran itu akan diikuti pelukis-pelukis ternama dari berbagai negara. Lalu, kapan mengurus bayinya? "Ya, bagi-bagi, ngurus bayi sama ngelukis," kata Astari.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini