INI bukan lagi hukuman penalti. Penjaga gawang terbaik yang pernah dimiliki Jerman Barat, Harald Schumacher, 33, terkena hukuman seumur hidup tak boleh bermain bola. Keputusan ini dibacakan di depan umum Jumat pekan lalu oleh Federasi Sepak Bola Nasional Jerman Barat (DFB). "Pada dasarnya, kita menyesal berkumpul di sini untuk mengumumkan pernyataan ini," kata Franz Beckenbauer, pimpinan kesebelasan nasionar Jer-Bar, juga bekas bintang lapangan. "Tapi Toni memang pantas dicela, kami terpaksa bertindak." Toni adalah panggilan Schumacher. Apa dosa Toni? Penjaga gawang yang cemerlang di Piala Dunia Meksiko yang lalu itu menulis sebuah buku berjudul Starting Whistle. Buku ini membongkar kebobrokan pemain sepak bola Jerman. Disebut, misalnya, banyak pemain terlibat obat perangsang. Kalau mereka mengikuti kejuaraan yang panjang, di hotel tempat menginap banyak dimasukkan wanita tunasusila. Schumacher, yang menyebutkan dirinya punya disiplin tinggi dan tak ikut larut dalam suasana itu, menceritakan secara panjang bagaimana teman-temannya mabuk-mabukan. Tak heran kalau yang berang termasuk teman-teman Toni. "Itu keputusan yang saya harapkan. Maaf, kita akan tampil tanpa penjaga gawang yang baik," komentar Rudi Voeler, pemain tengah tim nasional Jerman itu. Memang, lewat hukuman ini, Toni tak bisa berbuat apa-apa. Klub Cologne tempatnya bergabung sudah lebih dulu menskors. Di luar Jerman Barat pun, Toni mungkin tak akan lagi dilirik, karena FIFA, walau tak ada pernyataan tertulis, menyetujui hukuman paling keras ini. Apa Toni lebih baik jadi penulis buku saja?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini