BAGI Kartika, putri tunggal Ratna Sari Dewi dengan Bung Karno, masalah ulang tahun adalah soal tempat. Tahun lalu, ia merayakan hari lahirnya di Jakarta. Tahun-tahun sebelumnya, di suatu tempat yang jauh dari Indonesia, entah itu Paris, London, atau mungkin Tokyo. Tapi, Sabtu pekan lalu, saat genap 20 tahun, Kartika memilih Bali. "Ini ulang tahun saya yang pertama di Bali," kata putri Bung Karno ini. "Di sini banyak teman saya. 'Kan mendiang nenek saya orang Bali." Tapi, Karina, nama panggilan Kartika sehari-hari, tak mengundang keluarga mendiang neneknya. Juga tak diundangnya wanita pemilik warung di Tampaksiring yang sering disebut-sebut "putri angkat" Bung Karno. Bahkan, Nyonya Dewi, ibunya, tak ikut ke Bali. Begitu juga saudara-saudaranya yang lain ibu. "Saya tak begitu suka ramai-ramai," alasan Karina. Di Bali, Karina menyewa kamar VIP Bali Hyatt Hotel, yang terletak di pantai Sanur. Di kamar bertarif US$ 400 plus 30% pajak itulah Karina meniup lilin ulang tahun. Di sebelah lilin, ada kembang api, jumlahnya juga 20. Lalu, dua buket kembang, tak jelas dari siapa. Kue ulang tahunnya sendiri berbentuk ikan ini agaknya simbol bintang Karina, Pisces. Merayakan ulang tahun sendirian ? Tentu tidak. Kebetulan sejumlah peragawati dan desainer dari Jakarta sedang mengadakan show di Bali, dan merekalah yang meramaikannya. Antara lain terlihat Gea Soekasah dan Itang Yunaz. Lalu, siapa yang dimaksud Karina dengan banyak temannya di Bali? Hanya dia yang tahu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini