Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gemar mengendarai sendiri mobil dinas, Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf sempat "tertimpa" pengalaman menarik. Suatu saat ia masuk dan terhenti di dekat lobi sebuah pusat belanja di Jakarta Selatan. Barangkali karena melihat pelat nomor RI-81—tanda pejabat tinggi—petugas mal segera membukakan pintu belakang menyilakan sang petinggi. Badala! Ternyata tak ada siapa pun di sana. Yang ada hanya Triawan dari balik kemudi tengah memandang bingung tindakan sang petugas. "Mau menjemput menteri, ya, Pak?" kata Triawan mengutip pertanyaan sang petugas kepada Tempo, pekan lalu.
Ups, ternyata dia dikira pak sopir yang sedang bekerja. Triawan tersenyum dan menggeleng. Ia bilang sedang tidak mengantar atau menjemput siapa-siapa. Triawan memang tak ingin bergantung pada sopir. Bulan-bulan pertama setelah dilantik, ia memilih menyopiri sendiri mobil dinasnya. "Agar jika sedang tidak ada sopir, saya tetap bisa jalan," katanya.
Triawan juga mengaku tak suka dikawal. Saat sebelum menjadi pejabat tinggi, dia kerap kesal jika barisan pengawalan menteri melintas di jalanan. "Yang penting dikawal itu ambulans, tamu negara, presiden, dan pemadam kebakaran," ujarnya. "Tapi yang pakai pengawalan itu mungkin ada kepentingan lain atau tengah dipanggil presiden. Ya, sudah, tak apa."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo