Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Cantika Abigail mengangguk dan mengembangkan senyumnya. Ia bingung akan bertanya apa lagi kepada penyanyi Inggris, Rita Ora. "Ruangan seperti sunyi, cuma ada suara napas," kata personel grup vokal GAC (Gamaliel Audrey Cantika) ini, Senin pekan lalu.
Gugup. Itulah yang dirasakan Cantika ketika mendapat kesempatan mewawancarai pelantun lagu Poison tersebut pada Kamis dua pekan lalu di Hotel Mulia, Jakarta. "Pihak Sony Music yang memilih saya," ujarnya.
Tidak punya dasar ilmu jurnalistik, Cantika pun panik. Maka ia mengontak sejumlah temannya yang berprofesi sebagai penyiar radio untuk belajar bagaimana melakukan wawancara. Ia lantas begadang semalaman menghafal pertanyaan. Walhasil, esoknya dia punya amunisi untuk bertanya kepada Rita Ora. "Ada puluhan, di antaranya tentang single terbaru dan Ora sebagai ikon Adidas," kata Cantika.
Meski wawancara itu sempat garing, Cantika dapat mengatasinya. Malah ia ketagihan jadi jurnalis. "Tapi gue lebih tertarik jadi intelijen," ucapnya. Lho?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo