Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Disorot karena adegan cium?

Kisah s. bono (imam subono) terjun ke film. film pertamanya mendapat sorotan keras dari pelajar indonesia karena adegan ciumnya. ia mengaku, tak keberatan anaknya memerankan adegan ranjang.

21 Mei 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

AKTOR S. Bono atau Imam Subono lahir di Kudus, Jawa Tengah, 54 tahun lalu. Orangtuanya, bupati di Kebumen, sebetulnya menghendaki jadi priyayi. Tapi menjelang akil balig, Bono gencar nonton film. Apa saja, dan sering dengan mencuri-curi. Kemudian ia turut dalam grup sandiwara Ksatria. Keinginannya untuk jadi anak wayang semakin menjadi-jadi. Kebetulan sekali Bono berjumpa dengan almarhum Dr. Huyung, yang waktu itu mencari seorang pemain pria untuk filmnya Antara Bumu dan Langit. Tawaran Huyung yang waktu itu mencari seorang pemain pria untuk filmnya Antara Bumi dan Langit. Tawaran Huyung tentu bagaikan durian runtuh bagi Bono. Antara Bumi dan Langit ternyata membuat sejarah baru dalam perfilman Indonesia. Bukan karena S. Bono yang ngganteng berkulit kuning dan tinggi 1.72 meter serta bertitel raden mas. Tapi film yang ceritanya ditulis oleh Armyn Pane ini membuat geger karena adegan ciumnya. "Waktu itu mendapat sorotan hebat", uja Bono. Pelajar Islam Indonesia (PII) ribut. Gayus Siagian mendiskusikan hal ini. "Padahal, adegan cium ini hanya nempel dikit saja", kata Bono. "Sebenarnya waktu latihan cium, itulah yang lebih seru", tambahnya, "dan hampir setiap sore dalam waktu sebulan saya sama Grace melatih adegan Uli". Bono tidak menceritakan apakah selama latihan ada adegan lain selain cium, tapi film yang disutradarai Suska (almarhum) ini kena sensor dan dipotonglah kemudian adegan cium. Waktu itu tahun 1951. Partner Bono (yang dicium) yang bernama Grace Andreas, kabarnya kini tinggal di Belanda. Seperempat abad setelah main film pertama, si ngganteng ini tetap juga main film. Sekarang jarang memegang peran utama. "Paling-paling peran pendukung seprti jadi manager, oom senang dan peran-peran rapi lainnya katanya. Selain Antara Bumi dan Langit (kemudian berganti judul Frieda) filmnya antara lain: Kenangan Masa, Gadis olahraga, Pengorbanan, Sepanjang Malioboro, Asam di Gunung, Kasih Sayang dan Bintang Baru. Film-film masa kininya: Si Doel Anak Modern, Wajah Tiga Perempuan dan Marina. Ayah dari dua orang anak perempuan (Debby Cynthia Dewi dari isteri pertama yang dicerai, dan Rini S. Bono dari isteri kedua, Lies Permana Lestari, juga bintang film) berkata tentang dirinya: "Dulu waktu saya muda, orang mengatakan saya selalu dikejar-kejar cewek. Padahal kalau saya kejar cewek tidak ada yang pernah ketangkap". Setelah Lies meninggal (pernah main dalam Kasih Sayang dan Belenggu Masyarakat) Bono tidak pernah menikah lagi. Kedua anak perempuannya rupanya mencoba mengikuti jejak ayahnya. Rini pernah main dalam Laila Majnun dan Debby antara lain main dalam Tiada Jalan Lain. Bicara tentang Debby yang pernah main adegan ranjang, Bono kasih komentar: "Saya tidak keberatan. Itu kan hanya di film".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus