Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Meninggal Dalam Sumur

Kyai Hasan Bisri, 70, komisaris PPP meninggal dalam sumur. Menurut Laksusda Ja-Teng/DIY, tokoh komando jihat itu dikejar yang berwajib karena memerintahkan penculikan lurah dan seorang babinsa setempat.

21 Mei 1977 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KYAI Hasan Bisri umurnya 70 tahun. Dia bukan hanya mengajar mengaji di kampungnya, Bantarkawung, Brebes, Jawa Tengah. Seperti banyak kyai lain Bisri adalah Komisaris Partai Persatuan Pembangunan setempat. Ketika suasana Pemilu menghangat, ada dikabarkan bahwa Lurah Bangbayang dan seorang Bintara Pembina Desa (Babinsa) Bantarkawung, akan diculik. Penculikan memang tidak pernah terjadi, tapi dikabarkan lagi bahwa dalang rencana penculikan adalah Kyai Hasan Bisri. Sehari setelah pemilu, orang mendengar bahwa Kyai Bisri meninggal - di dalam sumur. Penerangan Laksusda Jateng/DIY menyatakan: kyai ini ternyata tokoh "Komando Jihad" setempat yang telah memerintahkan penculikan tersebut yang akan dilaksanakan tanggal 3 Mei. Menurut sunlber tersebut, para petugas memang mendatangi rumah Kyai, Pintu diketuk secara sopan. Tapi baru saja petugas masuk, Kyai kedapatan meninggal dalam sumur rumahnya sendiri. Bunuh diri. "la melakukan perbuatan nekad itu diduga karena panik dan takut rencana Komando Jihadnya akan lebih terbuka secara luas", demikian Laksusda. Sehubungan dengan itu telah pula ditangkap empat orang anak buah Kyai yang menurut keterangan itu telah mengaku diperintahkan melakukan penculikan. Demikian Antara. Almarhum adalah guru mengaji yang sudah lanjut usia. Ia mempunyai beberapa cucu di Jakarta, dan seorang anaknya, Rozikin, adalah perwira AURI dengan jabatan oditur militer. Harian Pelita menyebutkan, tanggal 3 Mei itu, sejak jam 3.00 rumah Kyai digedor-gedor. Pukul 4.30 Kyai keluar muk sembahyang subuh. Pada saat itu terjadi lagi gedoran dan lemparan batu. Bu Kyai keluar rumah, ingin tahu -- dan masuklah beberapa oknum ke dalam, serentak memerintahkan semua orang keluar. Sesampai di luar, menurut sumber yang dikutip harian tersebut, seorang anak Kyai bernama Asmawi dipukuli langsung dibawa ke kantor Koramil. Beberapa saat kemudian Bu Kyai dipanggil kembali masuk ke dalam -- dan diberi tahu suaminya berada dalam sumur. Sumur itu memang terletak dalam rumah, dalamnya sekitar 3« m, dan di situlah tubuh kyai tua ini kelihatan. Ia wafat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus