MENURUT catatan, jumlah pemilih warga negara Indonesia di luar
negeri 42. 799 orang. Per 7 Mei, jumlah mereka yang memilih
4.493 orang. Salah satu suara berasal dari Ratna Sari Dewi
Sukarno.
Beberapa hari sebelum tanggal pencoblosan 2 Mei, Kedutaan Besar
Indonesia di Paris sibuk memberi penerangan, menelepon untuk
mengingatkan bahwa tempat pemungutan suara (TPS) ada di KBRI.
Tentu saja TPS di Paris tidak seramai TPS di KBRI Belanda, yang
harus meladeni banyak warga negara yang menetap di sana. Meski
demikian pemungutan suara di Paris menarik karena ada Dewi
Sukarno.
Apakah Dewi akan memberikan suara? Itu jadi pertanyaan beberapa
orang yang nongkrong di KBRI waktu itu, sembari mendengarkan -
antara lain dangdutnya Oma Irama. "Dewi telah diberi panggilan",
kata seorang petugas. Tapi sampai menjelang penutupan jarn
coblosan, perempuan Jepang itu belum juga muncul.
Ketika kotak suara akan diangkat, liba-tiba, nah, itu dia.
"Apakah ini untuk memilih presiden?", begitu ia bertanya dalam
bahasa Inggeris. Penjelasan diberikan oleh para petugas.
Mengetahui bahwa ada tiga tanda gambar yang harus dipilih, Dewi
bertanya: "Pak Ali Sadikin itu partainya apa?".
"Wah, kalau kita terus menjawab pertanyaannya, bisa-bisa kita
dianggap mempengaruhi calon pemilih", kata seorang panitia. Tapi
pertanyaan Dewi dilayani juga dengan menjelaskan posisi Ali
Sadikin sebagai perwira ABRI yang dikaryakan. Setelah itu, Dewi
masuk ke kamar pencoblosan. Tentu saja, resminya, hanya Tuhan
dan Dewi yang tahu apa yang dicoblos.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini