BUDAYAWAN Dick Hartoko, 65, pemimpin redaksi majalah kebudayaan Basis, Yogyakarta, hari-hari ini berurusan dengan kepolisian Sleman, Yogya. Ada apa? "Saya bersama penduduk Desa Tanen mengadu," katanya, pekan lalu. Lebih dari seratus warga desa itu, termasuk Romo Dick, ditipu seseorang yang mengaku bernama R. Condrohadikusumo, S.H., petugas PT Tunggul Wulung, instalatir listrik di Purwokerto. Desa Tanen, 15 km dari Yogya, yang belum dimasuki listrik, empat bulan lalu didatangi Condro, yang menawarkan pemasangan jaringan baru. Untuk jatah 450 watt, ia mengenakan biaya Rp 200 ribu, dengan catatan uang muka Rp 50.000 dan sisanya diangsur selama setahun - persis proyek listrik masuk desa. "Tanpa pikir panjang, tawaran itu langsung kami terima," kata Romo Dick. Warga desa pun mengikuti jejak Romo, yang memang tokoh panutan di kampung itu. Ketika separuh penduduk sudah menyerahkan uang muka, tiang beton pun datang beberapa biji. Melihat itu, warga lain buru-buru melunasi uang muka mereka. Tapi, sejak itu, bahkan kini sudah menginjak bulan keempat, tiang beton tersebut tak pernah bertambah lagi. Lalu Kepala Desa menanyakan soal ini ke PLN. Ternyata, Desa Tanen belum masuk perencanaan dapat listrik. "Ketika diusut ke Purwokerto, ternyata perusahaan itu palsu," ujar Romo Dick.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini