RHOMA Irama menipu? Ini baru tuduhan. Bukan dalam film atau lagu. Seorang pengusaha dari Jawa Timur, pekan ilam, memasukkan pengaduan ke Polres Mojokerto. Uangnya, Rp 65 juta, begitu ceritanya, dibawa kabur raja dangdut itu. "Tahun 1984, Rhoma sudah terikat kontrak dengan saya untuk mengedarkan sebuah filmnya, dengan harga Rp 85 juta. Ternyata, film Bara Cinta itu tak pernah dibuat," kata Alam Suryawijaya (tak ada hubungannya dengan sutradara film Almarhum Alam Surawijaya), si pengusaha. Alam memang tertarik jadi pialang Rhoma Irama, karena untungnya gede. Itu sudah dibuktikannya ketika mengedarkan film Cinta Kembar di wilayah Jawa Timur. Kali ini Alam sial. "Karena sudah membayar Rp 65 juta tapi belum juga Bara Cinta diproduksi, saya tak sabar lagi," kata Alam. Apa kata Rhoma? "Ia yang membatalkan kontrak karena tak sabar menunggu produksinya film itu. Dalam kontrak ia menjadi broker untuk film PT Rhoma Irama ke VI. Kami baru sampai pada produksi ke-4," kata Rhoma. Kok bisa macet? Rhoma menyebut alasan keluarga dan terikat kontrak bermain film untuk perusahaan lain. Perkara uang Rp 65 juta itu, Rhoma tak merasa membawa kabur. "Sudah saya kembalikan sebagian. Sisanya masih Rp 15 juta, dan itu akan saya kembalikan kepada Midung," kata Pak Haji, panggilan penyanyi ini. Siapa Midung? "Ia itu partner Alam. Uang Rp 65 juta itu milik berdua. Midung itu minta perlindungan saya." Bagi Rhoma liku-liku begini soal biasa bagi bisnis filmnya. Termasuk menjual film kepada broker, walau film itu baru berupa skenario.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini