ADA yang istimewa di Ujungpandang pekan silam: Pedoman Rakyat koran terkemuka di wilayah itu, berumur 40. Sesuatu yang patut disyukuri, karena tak banyak koran yang berhasil melewati usia panjang -- tanpa pernah dibreidel, atau berhenti terbit karena alasan teknis atau keuangan. Pedoman Rakyat memang contoh koran daerah yang ulet. Ia satu-satunya koran yang lahir dalam kancah revolusi fisik (1 Maret 1947), yang masih bertahan di Indonesia bagian Timur. Kini, terbit saban hari 12 halaman, 20 ribu eksemplar, dengan peredaran terutama di kawasan Sulawesi Selatan, Pedoman mampu menghidupi 23 wartawan tetap, 33 koresponden, serta 60-an karyawan. "Selama tahun 1986 lalu, seluruh pengeluaran mencapai sekitar Rp 1,2 milyar," ujar Lazarus Eduard Manuhua, Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi Pedoman Rakyat. Manuhua, 61, boleh bangga. Sebab, dialah penggerak utama koran ini. Manuhua -- salah seorang pemimpin umum dan pemimpin redaksi terlama di negeri ini -- baru bergabung dengan Pedoman Rakyat sebulan setelah didirikan. Seperti umumnya koran yang lahir dalam masa perjuangan, Manuhua mengakui, lama tak tak memperhatikan segi usaha Pedoman Rakyat. "Baru tahun 70-an selangkah demi selangkah kami menerapkan profesionalisme, baik manajemen redaksional maupun sei usaha," katanya. Mengapa koran ini bertahan? Resepnya sederhana: bisa selalu terbit waktu. Karena terbit tepat waktu puluhan tahun, ia kemudian disukai masyarakat pembaca. Dan inilah modal utama yang menyebabkan Pedoman Rakyat, dari koran stensilan, berhasil menapak menjadi penerbitan yang mampu memiliki gedung perkantoran sendiri, toko buku, serta percetakan offset. Media memang telah menjadi industri. Tapi Manuhua tetap yakin, manajemen yang cocok bagi Pedoman Rakyat adalah manajemen yang berdasarkan kebersamaan dan kekeluargaan. Bukan berarti tak ada masalah. Seperti lazimnya di sebuah keluarga, ayah menjadi figur sentral. Sang "ayah", Manuhua, memang tak bisa dipisahkan lagi dengan Pedoman Rakyat. Karena itu, orang mulai bicara perlunya kader pengganti.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini