IBNU Sutowo tiba-tiba muncul lagi di kalangan Pertamina, 27
April. Pertama kalinya sejak ia pergi dari sana. "Saya diundang
direktur utama," ujarnya. Hari itu memang ada acara penting:
penandatanganan kontrak penjualan LNG Arun kepada pihak Jepang,
di Kantor Pusat Pertamina.
Judo Sumbono, Dir-Ut yang baru menggantikan Piet Haryono, perlu
mengundang bekas bosnya itu "barangkali sebagai penghargaan.
Sebah, kontrak LNG yang pertama, 1973, saya yang membuat," kata
Ibnu lagi. Yang barusan itu kontrak ketiga.
Mengenakan jas warna krem, baju biru dan dasi biru tua, Ibnu
tampak langsing. Ia mengaku masih sering main golf -- "di
lapangan mana saja, tukar-tukar tempat." Ia banyak tersenyum dan
ikut tepuk-tangan setelah ada pembicara naik mimbar. Kepada
beberapa kenalannya, sambil tertawa ia bilang: "Saya ada di
sini, ada yang bilang Ibnu mau come back."
Lalu, sambil menggigit lempernya ia ngobrol dengan
kawan-kawannya dari Jepang. Tak lama kemudian minta izin pulang
kepada Judo yang lagi dikerubuti wartawan. Ibnu sendiri selalu
menghindari orang pers. Kini, dalam usia 66 tahun, ia "mengurus
usaha sendiri, di antaranya Bank Pacific," katanya. Ia tertawa.
Nampaknya tak sibuk benar sekarang. Ia bisa meninggalkan
kantornya di Slipi pukul 13.00 siang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini