Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"GUE makan Lego sepanjang waktu. Itu membantu buang air besar karena yang gue keluarkan adalah desain-desain baru, he-he-he...," kata pembalap Rifat Sungkar ketika menggambarkan kecanduannya terhadap permainan batu bata plastik warna-warni itu, Senin pekan lalu.
Berlebihan memang, tapi itu bisa menggambarkan kegilaannya pada permainan tersebut. Jika tidak di sirkuit, pria 35 tahun ini sudah pasti ngendon di kamar khusus yang penuh berisi Lego di rumahnya di Bintaro, Jakarta. Lego itu berbentuk kota besar, lengkap dengan kereta api, pelabuhan, pesawat terbang, bahkan tempat hiburan.
Hobinya itu menyambung hobi masa kecilnya saat kelas III sekolah dasar. "Gue mulai lagi saat Sissy (istrinya) mengandung El-Mayka (putranya), sekitar satu setengah tahun lalu," ujar Rifat. Sudah puluhan juta rupiah ia habiskan untuk hobinya ini.
Kini, setelah mengenal banyak teman dari komunitas Lego, Rifat semakin menggila. Tidak hanya membeli pakai uang. Untuk mendapatkan tematik Lego yang diinginkan, ia sampai membarternya dengan pelek mobilnya yang puluhan. Bahkan ada yang membarter Lego dengan baju balap yang ia miliki. "Ini ego laki-laki, selalu ingin mainan baru," ucap Rifat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo