Fahmi Idris: Biawak dan Konsentrasi

MENTERI Perindustrian Fahmi Idris, 63 tahun, punya resep khusus agar konsentrasi tak gampang buyar: latihan menembak.

Hobi macho ini rupanya bertunas sejak Fahmi duduk di bangku SMP. Ia berteman dengan anak-anak Berlan, kompleks permukiman militer di kawasan Matraman, Jakarta Timur. ”Abang saya dan teman-temannya sering berlatih menembak bola tenis dengan senapan angin,” katanya. Fahmi sering kesal karena tak diperbolehkan unjuk kebolehan karena masih dianggap anak kecil.

Satu ketika seorang teman sebayanya ”meminjam”—tentu, tanpa izin—senjata kaliber 0.22 milik sang ayah. Ia mengajak Fahmi ke pinggir kali di belakang kompleks. ”Ada bebek yang sedang berenang, juga biawak di pinggir kali,” kenang Ketua Perbakin DKI Jakarta itu. ”Saya coba tembak, ternyata ada yang kena, mati pula!” Bukannya senang, keduanya malah lari tunggang-langgang karena niat awalnya hanya untuk mengganggu, bukan membunuh.

Kini sepekan sekali, ia berpindah-pindah latihan menembak dari Cilodong, Cijantung, sampai ke tempat favoritnya di Lapangan Tembak Senayan. Tentu, untuk mempertajam konsentrasi, bukan untuk menembak bebek atau biawak lagi.