Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Di San Francisco, Widjanarko "Widjan" Puspoyo, 56 tahun, mendapat tawaran kerja baru pada akhir pekan lalu. Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) itu diminta menjadi sopir seorang eksekutif muda. Yang menyodorkan tawaran adalah Aldi Puspoyo anak Widjan. Cerita-nya, Aldi tengah menggarap film berjudul 6.30 yang bercerita tentang kehidupan anak-anak muda Indonesia di negeri orang. Sang sutradara tiba-tiba butuh tenaga figuran untuk peran sopir. Tengok kiri, tengok kanan, mata Aldi tertumbuk pada ayahnya yang tengah duduk manis menonton syuting ditemani sang istri. Widjan baru saja menghadiri pertemuan Lembaga Pangan Sedunia di kota itu dan mampir ke lokasi syuting. Otak Aldi bekerja cepat. Dia mendekat lalu meminta, bahkan membujuk-bujuk ayahnya agar mengisi peran tersebut. Tapi Pak Kabulog menggeleng. "Kalau diterima lalu muncul di film, bisa heboh Jakarta," kata Widjan dalam derai tawa kepada wartawan Tempo Eduardus Karel Dewanto. "Katanya saya pantas, soalnya yang dicari sopir bertampang bapak-bapak," Widjan menirukan ucapan Aldi. Dia lega ketika Aldi akhirnya berhasil menemukan orang lain yang meng-isi peran tersebut. "Untunglah. Kalau saya, bisa-bisa dicopot dari Kabulog haha," ujarnya sembari terbahak. n
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo