Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TAMARA Geraldine Tambunan, 30 tahun, menghabiskan malam di Stadion Stamford Bridge, Inggris, pada Sabtu 24 September lalu. Di sana, Tam memperdalam "ilmu" se-bagai pembawa acara sepak bola sekaligus menonton olahraga ke-cintaannya. Saat itu bertanding jawara Liga Inggris, Chelsea, me-lawan Aston Villa dengan kemenang-an 2-1 di pihak Chelsea.
Sehabis menjerit-jerit di lapangan, Tam pindah ke sebuah ruang pertemuan. Dia hadir di sana sebagai salah satu tamu kehormatan acara temu muka dengan para pemain Chelsea. Tamara yang lincah seperti murai segera saja ikut meriung, barter cerita deng-an bintang Chelsea, Paulo Ferreira dan Ricardo Carvalho.
Di tengah cengkerama mereka, kedua bintang itu meminta Tam bercerita tentang perihal sepak bola di Indonesia. "Bagaimana jalannya liga di negerimu?" tanya Ferreira. Tam berpikir keras bagaimana caranya menjelaskan sebuah kompetisi yang lebih sering amburadul di depan pemain profesional? Akhirnya, keahliannya sebagai pembawa acara jua yang menyelamatkan. "Oh baiiik, semuanya baik-baik saja," Tam membual dengan penuh semangat, sementara Ferreira dan Carvalho mengangguk-angguk. n
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo