Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Novelis Fira Basuki, 33 tahun, amat gugup. Pada peluncuran buku biografi Wimar Witoelar, Hell, Yeah , di Pakubuwono Residence, Jakarta, pekan lalu, ia kerap digoda pembawa acara, Shahnaz Haque, yang mengatakan Fira sudah mulas sejak dua minggu lalu.
Bukan cuma dua pekan, s-udah sebulan penuh ia menge-but- me-rampungkan biografi pria be-rambut kribo yang akrab dipanggil We itu. Ia ingin- menyuguhkan biografi yang tidak formal, po-puler, dan tidak jaim (jaga image) se-perti kebanyakan biografi tokoh. "Saya pembaca nomor sa-tu biografi. Dari JFK sam-pa-i Benyamin Sueb," katanya.
Dalam proses penulisan, Fira- sering menyambangi- ru-mah Wi-mar dan terbiasa- sa-ra-pan pagi nasi goreng merah tiap Sabtu-Ming-gu. Ia pun me-ngetahui semua sisi- emosional bapak du-a anak itu: dari suka- ma-rah dalam diam hing-ga- gemar lagu Hell Yeah milik Neil Diamond, yang menjadi ju-dul buku.
Dari hasil membuntuti Wimar ke aca-ra pernikahan, cuci- ram-but di salon de-ngan creambath girl langganan- We, dan chatting di messenger 3-4 jam sehari, jadilah- biografi tak bia-sa itu. "Ken-da-ti risiko-nya jempol tanganku jadi gepeng, ngetik satu bulan penuh," kata penulis belasan novel itu, tergelak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo