Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
KOMISARIS Jenderal Gatot Eddy Pramono kembali menikmati menu yang rutin dimakan sejak kecil ketika datang ke Universitas Andalas, Padang, Jumat, 14 Februari lalu. Wakil Kepala Kepolisian RI yang akan memberi kuliah umum di universitas negeri tertua di Pulau Sumatera itu dijamu di ruang rektorat dengan makanan khas asli Minang, seperti ketupat gulai paku, lamang tapai, dan lopis. “Wah, sajiannya ini makanan saya sejak kecil, dan sekarang jarang mencicipnya,” kata Gatot, 54 tahun.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gatot memang familier dengan kuliner kampung karena ia lahir di Solok, Sumatera Barat, dan menghabiskan masa kecil hingga lulus sekolah menengah atas di Pekanbaru, Riau. Menurut dia, di Pekanbaru, ragam makanan juga sama dengan yang ada di Sumatera Barat. “Jadi saya ini, kendati orang Jawa, soal lidah sudah jauh berpindah,” ujarnya, tertawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama di Padang, mantan Kepala Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya ini melepas rindu pada makanan lawas lain, tak terkecuali mengudap gulai kepala kakap dan soto Padang.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
