TAHUN Naga, bagi Sudomo, 62 tahun, benar-benar keberuntungan. Senin pekan lalu, la mendapat gelar doktor honoris causa dalam bidang hukum dari Universitas Pacific Western, Los Angeles, AS. Dan Sudomo menerimanya langsung dan wakil presiden perguruan tinggi itu, Frank Sutter, di Hotel Hilton, Jakarta. Ia mengenakan baju kebesaran yang umum terlihat di kampus-kampus, lengkap dengan toga, hingga wajahnya tenggelam. "Setiap tahun Universitas Pacific hanya memberi gelar ini untuk seorang saja," kata Pak Domo. Keberuntungan kedua, malam harinya. Menteri Tenaga Kerja yang sudah menyebut-nyebut siap di-PHK-kan dan mau jadi satpam ini diumumkan sebagai Menko Polkam dalam Kabinet Pembangunan V. "Betul, 'kan, saya jadi satpam?" ujar Sudomo bergurau. Maksudnya, Menko Polkam itu punya urusan yang sama dengan satpam: menjaga keamanan. Keberuntungan ketiga, Sudomo menang taruhan satu setengah dolar AS. Ini taruhan tingkat tinggi, karena yang dikalahkannya L.B. Moerdani. Sudomo yakin bahwa Benny, bekas Pangab ini, akan menjadi Menhankam. Sedangkan Pak Benny tidak yakin. Nah, itu sebabnya ketika para menteri dilantik pekan lalu, dua tokoh ini berpelukan. Sudomo hanya tertawa ketika ditanya apakah Pak Benny sudah membayar kekalahannya. Yang masih setengah keberuntungan, soal lama: Pak Domo mengaku bakal punya pendamping. "Sudah ada di kantung saya," katanya, perihal calon istri itu. Menteri yang menduda ini tetap menyimpan teka-teki, apa di kantungnya itu sudah nama atau baru kriteria.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini