GUBERNUR di daerah Maluku hampir bagaikan baju. Sering diganti.
Kini jabatan itu dipegang oleh Mayor Jenderal Hasan Slamet, yang
sebelumnya pernah duduk sebagai Kepala Staf Siliwangi, Panglima
I Hasanuddin dan Wapangkowilhan. Dan Hasan Slamet yang masih
sebagai Pejabat Sementara Gubernur, senang bepergian ke mana dia
suka. Bukan apa, tapi jenderal ini punya kegemaran motret atau
mengabadikan pemandangan sekeliling dengan kamera filmnya yang
16 mm.
Pernah di sebuah toko foto di kota Ambon, Hasan Slamet mampir.
Ambil beberapa rol film dan berkata: "Saya ambil dulu ya, besok
saya bayar. Sekarang lagi tidak bawa uang". Yang punya toko --
karena Hasan Slamet masih baru dan belum dikenal mukanya, lagi
pula dia jalan sendirian tanpa pengawal tentu saja ragu
memberikan barangnya.
Lagi-lagi yang terjadi di lapangan terbang Pattimura Laha.
Sedang asyik-asyiknya Hasan Slamet membuat film, seorang penjaga
keamanan menegurnya: "Sudah mendapat izin belum? Saudara tidak
boleh motret di sini". Yang ditegur tidak menjawab. Terus saja
membidikkan kameranya. Wah, bandel benar orang ini, fikir si
penjaga. Dan dipanggillah seorang temannya lagi. Tapi si teman
ini tahu siapa orang bandel ini dan penjaga keamanan yang
terdahulu jadi tersipu-sipu.
Yang lucu lagi ketika nyonya Hasan Slamet ke Hitu. Disambut luar
biasa oleh orang kampung Hitu. Alkisah di kampung itu
dulu-dulunya ada seorang raja yang bernama Slamet. Bahkan salah
seorang adik raja bernama Hasan Slamet. Konon mereka dulunya
datang dari Jepara, Jawa Tengah, dan membantu oraag-orang Hitu
melawan Portugis dan Kompeni. Hingga sekarang, kalau ada orang
Jawa yang pakai nama Slamet pasti diaku saudara. Tentu saja
kalau ada orang dari Hitu datang menghadap Gubernur, mereka
selalu beralasan: "Kami bukan mau bertemu dengan Bapak Gubernur,
tapi mau berjumpa dengan saudara kami, Hasan Slamet". Ini tentu
sulit untuk ditolak. Bahkan yang terakhit, Hasan Slamet disumpah
dengan Qur'an, agar Hasan Slamet yang jadi Gubernur ini bekerja
dengan baik, mewakili fam Slamet dulu, yang pernah jadi raja
itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini