RAMBUT potong pendek, kulit kuning, dan suara agak sengau. Itulah ciri khas penyanyi Anis Marsella, 24 tahun. Ia memang banyak mendendangkan lagu berlogat Mandarin. Misalnya, Amoy Goyang Dangdut dan Amoy Jatuh Cinta. Tapi Anis bukan berdarah Cina. Ia Sunda tulen yang besar di Lampung. Album terbarunya, Jangan Tergoda Setan (duet dengan Mario), meledak di pasaran. "Ini sebagai bukti bahwa saya bisa menyanyi, dan tuduhan lipsync itu tak terbukti," kata Anis. Lo? Ceritanya, beberapa waktu lalu, ia pernah dituduh oleh penggemarnya sebagai penyanyi yang cuma bisa jual tampang. Anis keberatan dengan tuduhan itu. Sebab, ia mengaku suara kakaknya dalam Amoy Goyang Dangdut hanya pengatrol. Kakak Anis mengisi suara dalam track satu, dan ia mengikuti lewat track lain. Setelah beres, suara di track satu dihapus, suara Anis tetap muncul. "Itu kan namanya cuma pancingan," katanya. Makanya, Anis tetap masuk dapur rekaman. Kini, rezekinya dari tarik suara sudah diwujudkan dalam bentuk rumah di Lampung. Nggak ingin tinggal di Jakarta? "Ah, nanti Jakarta tambah sumpek," kata Anis manja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini