Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tokoh

Ikut pameran foto

Poppy dharsono, 27, bersama 5 anggota klubnya novapenta, mengadakan pameran foto dengan sponsor erasmus huis. foto itu dibuat tahun 1975. menikah dengan mohammad firman, 25, anaknya telah berusia 8 th.(pt)

3 Juni 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LIMA orang yang berusia di bawah 30-an, mendirikan sebuah klab foto dengan nama Novapenta. Tujuannya "memadukan fotografi komersiil dengan seni fotografi." Minggu ketiga Mei yang lalu, mereka mengadakan pameran yang pertama dengan sponsor Erasmus Huis, lembaga kulturil Belanda di Jakarta. Salah seorang dari mereka adalah Poppy Dharsono Ichsan. Ada 10 foto hasil karya Poppy yang dibuatnya tahun 1975, dan dari foto tersebut, ada 2 buah yang tanpa busana. "Saya memang suka yang telanjang," kata Poppy. "Wanita, dengan lekak-lekuk yang ada, itu 'kan indah. Saya suka yang begitu." Poppy selama ini dikenal sebagai peragawati, bintang film dan kini mencoba nasib merancang baju. Keinginannya terwujud: punya butik sendiri. Menurut dia, begitu sibuknya dia merancang baju, "dan tawaran film sebanyak tiga buah terpaksa saya tolak," katanya. "Konsentrasi saya di fashion sekarang." Dalam film Poppy pernah memegang peran utama bersama Rudy Hartono, dalam Matinya Seorang Bidadari. Film ini lakunya pas-pasan saja. Baru-baru ini dia turut pula main dalam Yang Muda Yang Bercinta yang dilarang itu. "Kalau Saya disodori main film, saya lihat dulu skenarionya. Ini menyangkut tanggungjawab moril diri sendiri. Kalau filmnya bagus, biar nggak dibayar barangkali saya akan senang," katanya. Dia juga mengaku menolak adegan memperlihatkan paha dan bagian tubuh lain yang terlarang. Poppy pernah sekolah di Departemen Sinematografi LP KJ di tahun 1971. Suaminya, Mohammad Firman (25), dua tahun lebih muda dari Poppy, adalah anak bekas Sekretaris Negara Mr. Ichsan. Firma, pernah sekolah di Negeri Belanda dan belajar antropologi Budaya, kini bekerja di kantor swasta. Dari perkawinan ini mereka berhasil memproduksi seorang bocah berusia 8 tahun. Pandangan pasangan muda tentang lembaga perkawinan barangkali memang tidak khas sini. Didampingi suaminya, Poppy berkata: "Kalau saya memang senang dengan seseorang, lalu saya hidup serumah, apa ini tidak boleh ?" Menurutnya, selembar kertas meterai yang harganya Rp 25 itu hanya dibuat oleh manusia. "Saya ini Islam, dan saya percaya kepada Tuhan dan berkeyakinan," katanya lagi. Kapan menikah? "Kira-kira akhir 1969," kata Poppy terus terang dan tanpa malu-malu. "Awal tahun 1970, anak saya lahir."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus