BAGAIMANA bila lidah Padang ditekuk menjadi Jawa, lalu diputar lagi menjadi Padang? "Waduh sulitnya, ya," kata Ida Leman -- yang pasti lebih cepat dikenal bila disebutkan saja sebagai Mbak Pur dari Losmen TVRI. Soal lidah ini disebabkan pekan lalu Mbak Pur -- baiklah disebut begitu saja agar akrab-ikut berperan dalam sebuah sandiwara Minang di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Soal akting ia tak pusing, tapi "Dialognya memakai bahasa tradisional yang berpantun-pantun itu, lho, sulit," tuturnya berlogat Jawa. "Makin sulit karena cerita ini kejadiannya di Pariaman, lha saya ini kelahiran Batusangkar. Gaya berpantunnya sedikit beda." Bukan cuma soal gaya berpantun yang berbeda. Kesulitan utama Mbak Pur, kini dialek bicaranya memang lebih Jawa daripada Minang. Seorang penonton sempat nyeletuk seusai pertunjukan, "Kok Mbak Pur suaranya lain?" Lalu jawab ibu satu anak ini, "Inggih, Bu, wong Mbak Pur itu adanya di televisi. Ida ko urang Minang," Ya, Bu, Mbak Pur itu cuma ada di televisi, adapun Ida asli orang Minang.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini