Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Poin penting
Is Pusakata menjadi pelatih basket bagi lima anaknya.
Pernah menjadi pemain basket.
Khawatir pandemi Covid-19 membuat anak-anak tidak bugar.
MUSIKUS Mohammad Istiqamah Djamad alias Is Pusakata terkaget-kaget melihat lima anaknya terengah-engah saat berolahraga push-up, sit-up, dan split bersamanya. Mantan vokalis band Payung Teduh ini beranggapan anak-anaknya jadi gampang lelah karena terlalu lama berdiam diri di rumah selama masa pandemi Covid-19. Sebelum pagebluk merebak, mereka rutin berlatih di sebuah lapangan klub basket di Kota Makassar. Namun kegiatan itu terhenti sejak masa pandemi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Khawatir melihat kondisi anak-anaknya, Is memutuskan turun tangan melatih mereka di sela-sela aktivitasnya menggarap album musik Pusakata sejak awal Agustus lalu. Sejak keluar dari Payung Teduh, Is pulang ke kampungnya di Makassar pada 2017. Berbekal pengalamannya menjadi pemain basket saat kuliah di Politeknik Negeri Jakarta, pria 37 tahun ini dan istrinya, Agnes Purwanti, menyewa lapangan basket yang dipakai khusus untuk keluarga mereka berlatih.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Latihan dimulai dengan joging, gerakan pemanasan untuk mengasah kelenturan dan ketahanan otot, dribel, lay-up, serta penutupnya adalah permainan selama sepuluh menit. Setelah pendinginan, Is mengajari mereka teknik pernapasan. "Apa pun olahraga dan aktivitas manusia, kita harus selalu mengontrol dan melatih napas untuk tetap stabil demi kondisi tenang dalam hati dan pikiran," ucap Is kepada Gunawan Wicaksono dari Tempo, Jumat, 3 September lalu.
Kelima anaknya, yaitu Ahmad Makkawaru Pusakata, Ahmad Bahusadhara Mahawira, Bandhura Nafeeza Mahajingga, Gaurapadme Awatara An Naffi, dan Basheera Marauleng Rawallang, berlatih setiap Selasa. Menurut Is Pusakata, latihan ini adalah persiapan jika pandemi telah mereda. "Fisik anak-anak enggak boleh drop dan bisa tetap bergerak dinamis untuk menaikkan imun," ujarnya.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo