Jadi "polisi lalu lintas"

GUBERNUR Ali Sadikin cukup uring-uringan tentang soal lalu lintas yang tidak kunjung lancar di kota Jakarta. Pernah dia sendiri yang jadi polisi lalu lintas" ketika jalan Menteng Raya macet. Turun dari jipnya B, Ali lantas berdiri di tengah jalan mengatur mobil-mobil tersebut. Demikian pula, ketika pembukaan Interstudio milik Nyoo Han Sing-cs (lihat: Film). Letak studio sedikit di luar kota Jakarta, di Pasar Minggu. Tentu saja bagi penduduk setempat adanya acara pembukaan itu cukup menarik. Jalannya acara sendiri tentu saja tidak bisa mereka saksikan. Tapi mengalirnya mobil-mobil mewah yang berisi orang-orang yang ayu, cakap dan gemerlapan, adalah hiburan prodeo buat mereka. Tapi sialnya, jalanan di depan studio itu jadi macet. Tidak bisa maju juga tidak bisa mundur. Ali Sadikin, sekali lagi turun ke jalanan. Marah-marah, tentu. Polisi yang lebih dari 5 orang itu lantas sibuk bukan alang kepalang, dan Si Aseng atau siapapun namanya -- anak udik kecil -- asyik menonton, bersandar di mobil Gubernur. Sambil bergendang-gendang menyanyikan sebuah lagu tanpa kata-kata, dia pakai bumper mobil itu sebagai kendang. Ali Sadikin kembali. Tiba-tiba ia memukul kaca tepat di atas kepala si anak kecil tersebut. Saking kerasnya, kaca jadi pecah. Si anak kaget, lari ketakutan. Apa dikiranya Bang Ali lagi marah sama dia?