Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Bau kopi seolah-olah menempel di tubuh Chicco Jerikho. Maklum, hampir saban hari sang aktor menekuni kursus membuat kopi di A Bunch of Coffee Dealers di Pasar Santa, Jakarta Selatan. "Ternyata banyak banget yang harus diperhatikan saat menjadi barista," katanya di Pasar Santa, dua pekan lalu. Dia menimbang kopi, lalu mencampurkannya dengan air 92 derajat Celsius di kertas penyaring. Tempo menyeruput kopi seduhannya. Nikmat. Keasaman khas kopi arabika terasa. Tidak pahit meski tanpa gula.
Chicco, 30 tahun, belajar di sana untuk mendukung perannya sebagai barista di Filosofi Kopi—diangkat dari novel Dewi Lestari. "Mulai syuting awal tahun depan," ujarnya. Cekatan meracik kopi di rumah tidak menyurutkan hobinya nongkrong di kafe. "Buat kumpul sama teman," ucap Chicco. Dia bahkan berencana buka warung kopi di Blok M, Jakarta Selatan, setelah film tersebut rampung.
Namun Chicco enggan menyebut dirinya barista. "Saya PSK, pasukan seduh kopi," katanya, tertawa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo