Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menjadi sutradara kondang tidak serta-merta membuat Joko Anwar mudah bermain peran. Seperti aktor lain, Joko, 41 tahun, mesti bolak-balik casting untuk mendapat tempat di suatu film. Di My Generation, yang akan tayang pada November 2017, dia merayu sutradara Upi Avianto supaya dilibatkan. Joko harus menjalani dua kali seleksi pemilihan pemain.
Joko, yang namanya melambung setelah menyutradarai Janji Joni pada 2005, ternyata sudah 34 kali jadi pemeran. "Selain jadi director, aku lebih banyak jadi aktor," kata Joko ketika peluncuran trailer film My Generation di Jakarta Selatan, Selasa pekan lalu.
Sejak pertama kali terlibat film, sebagai penulis Arisan! karya sutradara Nia Dinata pada 2003, Joko kerap nyempil di jajaran aktor dan aktris. Aktingnya juga bisa disaksikan, di antaranya di Galih dan Ratna. Di film yang tayang mulai Februari lalu itu, Joko juga harus memohon kepada sutradara Lucky Kuswandi untuk memberinya peran. Dia menjadi guru di sekolah kedua pemeran utama.
Terakhir, di Pengabdi Setan, karyanya yang sedang tayang di bioskop dan masuk 13 nominasi Festival Film Indonesia 2017, Joko muncul dua menit di awal film sebagai produser musik yang pelit. Hanya, namanya tidak pernah terpampang sebagai bintang utama, kecuali di Melancholy is a Movement (2015) garapan Richard Oh.
Joko beralasan, dia berakting demi memuluskan kerjanya sebagai sutradara. "Aku belajar psikologi aktor saat diarahkan. Jadi, saat menyutradarai mereka, bisa lebih mudah," ujar Sutradara Terbaik FFI 2015 lewat A Copy of My Mind ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo