BERADA di antara bumi dan langit apa yang dirasakan oleh Yasmin Mandagi? "Ingat suami (almarhum), air mata saya keluar," tutur janda berusia 32 tahun ini, yang suaminya mengalami kecelakaan pesawat beberapa lama lalu. Tapi, itu tak menghalangi Yasmin untuk berprestasi. Senin pekan lalu, ia menjadi juara ketepatan mendarat perorangan putri dalam kejurnas terjun payung di Bogor. Mulai bergantungan di udara sejak 1975, sudah 937 kali terjun, dalam empat kali pertandingan mendarat tepat, prestasi mahasiswa Seni Rupa ITB ini memang elok. Dua kali mendarat tepat, dua kali yang lain cuma kurang 5 cm dan 12 cm dari sasaran. Yasmin, selain sibuk bekerja sebagai pendesain ruang dalam di sebuah biro arsitektur, di rumah sibuk pula dengan dua anak angkatnya. Sementara itu, soal pendamping dalam hidup, "Tak tahulah, itu Tuhan yang mengatur."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini