PENYANYI Deasy Arisandi mau menikah. Seperti kebiasaan orang
Jawa, dia harus berziarah ke kubur leluhurnya. Apa lacur dalam
perjalanan naik colt antara Purwokerto-Purworejo, mobil masuk
jurang. Ketika Deasy sadar, dia berada dalam rangkulan sang
nenek. Mata sebelah kiri sakit, hidung jadi sebesar terong.
sedangkan pinggul dan kakinya sakit bukan buatan. Neneknya yang
mencoba melindungi sang cucu yang jadi penyanyi itu, patah
tulang di tangan. Penumpang lain, berikut supir, menderita
luka-luka cukupan saja. Deasy langsung dibawa ke rumah sakit
Banyumas. Tidak sampai satu jam, tersiarlah berita: "Ada
bintang film sakit". Deasy memang pernah main film beberapa
kali. Tak ayal lagi, berduyun-duyunlah manusia di kota kecil
Banyumas tersebut. Ada yang bawa bunga, ada yang bawa makanan.
Bertambah lama Deasy berada di rumah sakit itu, orang
bertambah banyak menengok. Karena peralatan kurang lengkap,
Deasy lantas diboyong ke rumah sakit Purwokerto, untuk kemudian
diberangkatkan ke Jakarta dengan kereta-api. "Semua pihak
memberikan servis baik sekali", kata sang ayah, yang jadi mayor
Angkatan Laut memboyong Deasy dengan kereta-api Bima, kepala
stasiun Purwokerto berkata nanti akan ditelepon kalau kereta-api
hampir tiba. "Dan servis Bima luarbiasa. 10 menit sebelum kereta
tiba, kami ditelepon", kata sang ayah sekali lagi. Tidak seperti
biasanya, Bima yang harusnya meluncur di rel dua, kali ini
khusus masuk di rel satu. Deasy sekeluarga, mendapat ruangan
tersendiri. Deasy kini sudah mendingan penyakitnya. Jalannya
masih pincang dan mata masih tampak merah. Tentu saja dalam hal
begini penentuan hari nikah belum bisa dipastikan kapan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini