JIKA para suami sibuk mengikuti debat umum di Jakarta Convention Centre, para istri delegasi KTT Nonblok asyik menikmati keindahan Ibu Kota Jakarta. Rabu pagi pekan lalu, para istri itu menikmati Taman Mini Indonesia Indah. Selepas mengelilingi kompleks dengan kereta, mereka menonton Teater Imax di Keong Mas. Lalu, dilanjutkan beramah tamah sembari minum es buah di Sasano Langen Budoyo. Nyonya Mahathir tampak terkesan sekali pada barisan "pager ayu", yang berbusana berbagai pakaian daerah Indonesia. Setiap orang selalu ditanya: "Ini asal dari mana?" Meski mengaku telah lima kali ke Jakarta, istri PM Malaysia ini selalu saja tak pernah bosan mengagumi berbagai corak baju daerah Indonesia. "Semuanya bagus. Ini memberi petunjuk bahwa negara ini kaya budaya," kata Nyonya Mahathir, yang mengaku sekalisekali memakai kebaya Indonesia. Istri Presiden Gabon, Edith Omar Bongo, juga kagum, tapi pada yang lain. "Jakarta cantik sekali, ya," katanya mengagumi ibu kota negeri ini. Maklumlah, ia tentu saja melewati jalan-jalan protokol yang sudah dibersihkan dari pedagang kaki lima, gelandangan, dan pedagang asongan. Ia bahkan begitu kesengsem melihat berbagai bunga di kolong Jembatan Semanggi. Untuk itu, rencananya, Madame Edith akan membeli berbagai bibit bunga Indonesia. Yang sudah bukan rencana lagi adalah memborong setumpuk kain sutera dan baju batik ketika berbelanja di Toserba Sarinah. Edith, yang berkulit hitam legam itu, berani tampil "menyala". Wanita jangkung berambut potongan bob yang necis ini memang suka memadukan warnawarna khas Afrika. Ia, begitu dikatakannya, cinta Jakarta, mengagumi bungabunga dan batik. Tapi, sebagai ibu, ia tak bisa melupakan anak satu-satunya, Yasmin, 3 tahun. Maka, begitu acara Ladies Program selesai dan kembali ke Hotel Hilton, yang dituju pertama adalah kamar anaknya. Begitu ketemu langsung dipeluk dan diciumi. "Saya memang cinta sekali kepada anak," katanya. Tentu saja, sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini